Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roy
Suryo, hari ini akan bertemu dengan PSSI versi KLB Ancol dan PSSI versi
KLB Solo guna membahas surat FIFA. Apa isi suratnya?
Dari bocoran surat yang didapat VIVAbola, tidak banyak perubahan pada surat FIFA untuk Menpora tertanggal 13 Februari 2013 tersebut. Pada surat itu, FIFA kembali mengingatkan empat poin yang harus dilakukan Indonesia untuk memperbaiki kondisi sepakbola nasional.
Pertama adalah unifikasi kedua liga (ISL dan IPL). Kedua revisi Statuta PSSI, kemudian ketiga pengembalian empat anggota Komite Eksekutif (La Nyalla Mattalitti, Roberto Rouw, Toni Aprilliani dan Erwin Budiawan) yang dipecat PSSI versi KLB Solo pimpinan Djohar Arifin Husin.
Terakhir adalah menyelenggarakan Kongres dengan memverifikasi voters Kongres Solo Juli 2011, seperti yang tertuang pada MoU Kuala Lumpur, 7 Juni 2012. MoU Kuala Lumpur sebenarnya sudah disepakati kedua kubu PSSI. Namun, PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin memutuskan untuk menghapus MoU itu pada Kongres di Palangkaraya, 10 Desember 2012.
Dalam paragraf terakhir surat yang ditandatangani Sekjen FIFA, Jerome Valcke, itu disebutkan FIFA meminta Menpora ikut membenahi permasalahan sepakbola dalam negeri. "We sincerely hope that your effort will yield good result" atau "Kami sangat berharap bahwa usaha Anda akan menghasilkan hasil yang baik."
FIFA sendiri memastikan ini adalah peluang terakhir Indonesia untuk menyelesaikan masalah. FIFA akan memutuskan nasib Indonesia pada pertemuan Exco FIFA pada 20 Maret 2013.
Menpora dijadwalkan bertemu dengan dua kubu PSSI di Kantor Kemenpora pukul 19.00 WIB malam nanti guna membahas surat FIFA tersebut. (ren)
©vivabola
Dari bocoran surat yang didapat VIVAbola, tidak banyak perubahan pada surat FIFA untuk Menpora tertanggal 13 Februari 2013 tersebut. Pada surat itu, FIFA kembali mengingatkan empat poin yang harus dilakukan Indonesia untuk memperbaiki kondisi sepakbola nasional.
Pertama adalah unifikasi kedua liga (ISL dan IPL). Kedua revisi Statuta PSSI, kemudian ketiga pengembalian empat anggota Komite Eksekutif (La Nyalla Mattalitti, Roberto Rouw, Toni Aprilliani dan Erwin Budiawan) yang dipecat PSSI versi KLB Solo pimpinan Djohar Arifin Husin.
Terakhir adalah menyelenggarakan Kongres dengan memverifikasi voters Kongres Solo Juli 2011, seperti yang tertuang pada MoU Kuala Lumpur, 7 Juni 2012. MoU Kuala Lumpur sebenarnya sudah disepakati kedua kubu PSSI. Namun, PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin memutuskan untuk menghapus MoU itu pada Kongres di Palangkaraya, 10 Desember 2012.
Dalam paragraf terakhir surat yang ditandatangani Sekjen FIFA, Jerome Valcke, itu disebutkan FIFA meminta Menpora ikut membenahi permasalahan sepakbola dalam negeri. "We sincerely hope that your effort will yield good result" atau "Kami sangat berharap bahwa usaha Anda akan menghasilkan hasil yang baik."
FIFA sendiri memastikan ini adalah peluang terakhir Indonesia untuk menyelesaikan masalah. FIFA akan memutuskan nasib Indonesia pada pertemuan Exco FIFA pada 20 Maret 2013.
Menpora dijadwalkan bertemu dengan dua kubu PSSI di Kantor Kemenpora pukul 19.00 WIB malam nanti guna membahas surat FIFA tersebut. (ren)
©vivabola